Hati-hati Penjahat Cyber Siap Panen dari Ladang Virtual

Sekitar 7% pengguna mengakses Facebook 68 menit per hari untuk memainkan FarmVille

 

Menurut laporan keamanan tengah tahun 2010 Cisco, para pebisnis harus mengubah pola pikir mereka tentang keamanan untuk memastikan jaringan dan informasi penting perusahaan dapat terlindungi dari ancaman yang terus berkembang.

Lanskap keamanan jaringan terus berubah seiring banyaknya perubahan besar yang tengah terjadi, antara lain meningkatnya penggunaan jejaring sosial, pertumbuhan penggunaan perangkat mobile untuk terhubung dengan jaringan, serta virtualisasi.

Alhasil, para profesional harus segera mulai meningkatkan keamanan guna melindungi reputasi perusahaan mereka dan mempertahankan daya saing mereka.

Sebagai contoh, penilitian dari Cisco Security Intelligence Operations menemukan bahwa tujuh persen dari keseluruhan pengguna global mengakses Facebook dengan rata-rata 68 menit per hari untuk memainkan game interaktif yang sedang populer yakni FarmVille.

MafiaWars merupakan game kedua terpopuler setelah FarmVille dengan jumlah lima persen pengguna yang meluangkan waktu 52 menit per harinya untuk bermain. Sementara itu, CafeWorld, dengan jumlah empat persen pengguna yang meluangkan 36 menit per hari.

“Inovasi teknologi benar-benar mengubah cara orang hidup, bekerja, bermain, berbagi informasi, dan berkomunikasi dengan orang lain,” kata John N Stewart, Vice President and Chief Security Officer Cisco, pada keterangannya, Jumat 20 Agustus 2010.

Meskipun turunnya produktivitas bukanlah ancaman keamanan, menurut Stewart, para penjahat cyber dipercaya sedang mengembangkan cara untuk menyebarkan malware melalui permainan-permainan ini.

Stewart menyebutkan, konsumen juga merupakan pembeli awal, sehingga perusahaan seringkali berjuang keras untuk ikut beradaptasi pada kebijakan yang berlaku dan mengarahkan karyawannya untuk menggunakan teknologi yang dianjurkan.

“Dengan banyaknya tekanan di pasar, inilah saatnya perusahaan untuk mengubah model TI mereka guna mengakomodasi jaringan tanpa batas dan meningkatnya tantangan keamanan,” ucap Stewart. (art)• VIVAnews